Senin, 09 September 2019

Data Spatial




Pengertian Data Spasial


Data adalah sekumpulan fakta seperti angka, kata/kalimat, ukuran, observasi, atau deskripsi mengenai sesuatu. Dimana data akan diproses menjadi sebuah informasi.

Data Spasial adalah data yang mengacu pada posisi, objek, dan hubungan di antaranya dalam ruang bumi. Selain itu, data spasial dapat juga diartikan sebagai deskripsi mengenai sebuah objek fisikal yang dapat direpresentasikan oleh nilai numerik dalam sistem koordinat geografis.
Karakteristik Data Spasial
Memiliki Lokasi
Memiliki Ukuran/Size
Memiliki Bentuk/Shape

Dimensi Data Spasial

Temporal/waktu, yaitu dimensi waktu seperti jam, hari,
tanggal, bulan, dsb. Contoh: peta kejadian longsor pada tahun 2016, dsb.
Tematik/tema, yaitu dimensi topik. Contoh: Peta Tanah,
Peta Populasi Penduduk, dsb.
Spasial, yaitu dimensi ruang. Contoh: Peta Lembah Pinus,
Peta Lokasi Slope, dsb.


Jenis Data Spasial Berdasarkan Sumbernya

Data Spasial Primer, yaitu data spasial yang diperoleh secara langsung. Contoh: Data SIG untuk menentukan luas wilayah hutan
dengan meninjau lokasi secara langsung.
Data Spasial Sekunder, yaitu data spasial yang diperoleh secara tidak langsung, atau dari pihak kedua. Contoh: Peta Meteorologi, Peta Topografi, dll.

Peta / Maps

Peta adalah bagian penting dalam SIG, dimana peta menjadi sumber data, struktur untuk penyimpanan data dan perangkat untuk analisa dan tampilan.

Jenis Peta 
Peta Tematik, yaitu peta yang menampilkan data yang berhubungan dengan tema atau topik tertentu. Contoh: Peta Tanah, Peta Geologi, Peta Penduduk, dll.
Peta Topografi, yaitu peta yang berisi beragam rangkaian data pada tema yang berbeda. Selain itu, peta topografi juga dapat diartikan sebagai gabungan dari banyak peta yang berbeda. Contoh: Peta Rupa Bumi Indonesia.

Hal-hal yang harus dilakukan oleh seorang Kartografer dalam Pembuatan Peta
Menetapkan tujuan peta
Menentukan skala peta
Memilih fitur (entitas spasial) dari dunia nyata yang harus digambarkan pada peta
Memilih metode untuk representasi dari fitur (point, line, polygon)
Melakukan generalisasi fitur untuk representasi 2D
Menggunakan proyeksi map untuk menempatkan fitur-fitur tersebut ke selembar kertas datar
Menerapkan sistem referensi spasial untuk menempatkan fitur tersebut relatif satu sama lain
Melengkapi peta dengan keys, legenda, dan teks untuk memfasilitasi penggunaan peta

Tujuan Peta

Secara umum, tujuan peta adalah untuk menunjukkan lokasi suatu tempat, memudahkan untuk mengetahui lokasi, dll. Tujuan peta akan bergantung pada si pembuat peta.

Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan antara jarak yang ada pada peta dengan jarak sebenarnya.

Penulisan skala peta dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu:
Rasio, contoh: 1:1000, 1:100.000
Verbal/Nominal, contoh: 1 cm represents 50, 1 cm represents 10 km
Grafik/Graphical, contoh:



Entitas Spasial

Entitas spasial terdiri dari:
Entitas Primer / Dasar, yaitu titik (point), garis (line), dan area (polygon).
Entitas Tambahan, yaitu permukaan (surface), dan jaringan (network).

Entitas Spasial Primer / Dasar 
Titik (Point), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur yang terlalu kecil untuk digambarkan sebagai area pada skala pemetaan yang digunakan. Contoh: Lokas fasilitas kesehatan, tiang lampu, pohon, dsb.
Garis (Line), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur yang linear pada bumi. Contoh: Jalan, Sungai, dsb.
Area (Polygon), yaitu entitas yang direpresentasikan oleh sekumpulan garis dan digunakan untuk mendefinisikan fitur seperti bidang, bangunan, dan danau. Contoh lain: Lahan Parkir, Laut, dsb.

Entitas Spasial Tambahan 
Permukaan (Surface), yaitu entitas yang digunakan untuk menggambarkan fitur atau fenomena yang kontinu. Contoh: Terrain, Rainfall, dsb.
Jaringan (Network), yaitu entitas yang direpresentasikan oleh serangkaian garis yang saling terhubung, dimana terdapat aliran data, objek atau material.

Generalisasi Peta

Generalisasi adalah proses pemilihan dan penyederhanaan penyajian unsur-unsur permukaan bumi diatas peta yang berhubungan dengan skala dan tujuan peta.

Scale-related generalization merupakan generalisasi yang menggambarkan hubungan antara skala dengan detail.
Proyeksi Peta

Proses proyeksi digunakan untuk mengubah atau memetakan bumi yang bulat menjadi permukaan 2D.

Proyeksi peta terdiri dari 3 jenis, yaitu: 
Silinder, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk silinder. Digunakan untuk memetakan daerah khatulistiwa.
Azimuthal / Zenital, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk bidang datar. Digunakan untuk memetakan daerah kutub.
Conic, yaitu proyeksi peta yang bidang proyeksinya berbentuk kerucut. Digunakan untuk memetakan daerah pada lintang tengah seperti negara di Eropa.

Referensi Spasial

Referensi spasial merupakan suatu sistem referensi yang digunakan untuk menempatkan fitur pada permukaan bumi atau representasi 2D dari permukaan bumi sebagai peta.

Metode Referensi Spasial, yaitu:
Sistem Koordinat Geografi, digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.
Sistem Koordinat Rectangular / Kartesian, digunakan untuk menunjukkan suatu titik di bumi berdasarkan koordinat x dan y.
Sistem Non Koordinat, menyediakan referensi spasial menggunakan kode deskriptid daripada koordinat.

Karakteristik Tematik dari Data Spasial

1. Atribut

Atribut adalah karakteristik dari sebuah entitas, atau dapat disebut juga data non spasial yang berhubungan dengan entitas point, line dan polygon. Setiap entitas dapat memiliki lebih dari satu atribut, contohnya seperti point yang melambangkan pohon. Dimana entitas ini memiliki atribut seperti tinggi pohon, jenis pohon, dll.


2. Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan karakteristik yang cukup penting, dimana setiap data item memiliki skala pengukuran yang berbeda-beda.
Jenis Skala Pengukuran:
Nominal, yaitu skala pengukuran dimana angka digunakan sebagai suatu identitas. Contoh: No Hp, No KTP, dsb.
Ordinal, yaitu skala pengukuran dimana angka digunakan untuk membangun urutan. Contoh: Ranking, Tingkat Kepuasan Konsumen, dsb.
Interval, yaitu skala pengukuran dimana perbedaan angka memiliki arti yang penting, tetapi skala tidak memiliki sumber nyata. Contoh: Rata-rata suhu di musim dingin.
Rasio, yaitu skala pengukuran yang dapat memiliki nilai nol absolut. Perbedaan antara angka bersifat signifikan. Contoh: Jumlah Gaji, dsb.

Sumber Data Spasial
Sensus dan Survei Data
Aerial Photographs (Foto Udara), yaitu metode penginderaan jauh teresterial yang menangkap gambar dari sebuah posisi di atas permukaan bumi atau tanpa kontak dengan objek yang berkepentingan.
Satellite Image, yaitu gambar satelit yang dikumpulkan oleh sensor pada papan satelit dan diteruskan ke bumi sebagai rangkaian sinyal elektronik yang diproses oleh komputer unutk menghasilkan sebuah gambar. Sensor satelit terdiri dari sensor pasif dan aktif.
Surveying and GPS


Data spasial SIG
mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi dan informasi atribut. Data spasial sistem informasi geografis yang berisi informasi lokasi (informasi spasial) contohnya adalah informasi lintang dan bujur, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi. Contoh lain dari informasi spasial yang bisa digunakan untuk mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah Kode Pos. Sedangkan Informasi Atribut (deskriptif) biasa disebut juga dengan informasi non-spasial. Suatu lokalitas bisa mempunyai beberapa atribut atau properti yang berkaitan dengannya; contohnya jenis vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, dan lain-lain.
Informasi lokasi (spasial) ditentukan berdasarkan sistem koordinat, yang di antaranya mencakup datum dan proyeksi peta. Datum adalah kumpulan parameter dan titik kontrol yang hubungan geometriknya diketahui, baik melalui pengukuran atau penghitungan. Sedangkan sistem proyeksi peta adalah sistem yang dirancang untuk merepresentasikan permukaan dari suatu bidang lengkung atau spheroid (misalnya bumi) pada suatu bidang datar. Proses representasi ini menyebabkan distorsi yang perlu diperhitungkan untuk memperoleh ketelitian beberapa macam properti, seperti jarak, sudut, atau luasan. Jenis data Spasial SIG direpresentasikan dalam dua format, yaitu data vektor dan data raster.


Data Vektor

Data vektor adalah data yang direpresentasikan sebagai suatu mosaik berupa garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus.
Kegunaan Data Vektor untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data vektor yang utama adalah ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.

Data Raster

Data raster adalah data yang dihasilkan dari penginderaan jauh. Data Raster sering disebut juga dengan sel grid. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.

Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dan sebagainya. Kelemahan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin besar pula ukuran filenya.
Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar